Laman

SELAMAT BELAJAR

Sabtu, 03 Desember 2016

Laporan Praktikum LAB PTE 02

LAPORAN PRAKTIKUM
TONE CONTROL MONO  dengan IC TL072

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Lab PTE 02
Dibimbing oleh Bapak Irham Fadlika ST.MT


 



Anggota Kelompok:
Prasetyo Adi
Siti Aisyah
Hudan
Vahrizaldinur
Wuri Handayani

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Maret


A. Tujuan
1.      Mahasiswa dapat merangkai rangkaian tone control mono dengan ICTL072
2.      Untuk memenuhi ujian tengah semester Lab PTE 02

B. Dasar Teori
Pengertian Tone Control
Rangkaian Tone Control merupakan salah satu jenis pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Pada dasarnya tone control atau pengatur nada berfungsi untuk mengatur penguatan level nada bass dan level nada treble. Nada bass adalah sinyal audio pada frekuensi rendah sedangkan nada treble merupakan sinyal audio pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Tone Control sederhana memiliki output yang bisa di bilang cukup bagus dan bersih. Sinyal suara yang di hasilkan dari input sebelumnya sudah di atur oleh potensiometer dan kemudian di kuatkan oleh bagian op = amp menggunakan transistor yang kemudian di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan di atur lagi pada bagian control.

Gambar 1.1 Skema Rangkaian Tone Control

Prinsip kerja dari Rangkaian Tone Control yaitu pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treble. Dari pengaturan di atas kemudian di kuatkan lagi pada bagian pengatur akhir menggunakan transistor yang sama. Tegangan yang di hasilkan dari tone control ini adalah mulai dari 9 volt DC sampai dengan 18 volt DC.

Tone Control yang memiliki 4 transistor terbagi dalam 3 bagian utama yaitu bagian penguat depan, bagian pengatur nada (tone control) dan bagian penguat akhir. Pada bagian depan dapat di bangun menggunakan 2 transistor yang di susun dalam penguat 2 tingkat. Kemudian bagian pengatur nada di bangun menggunakan sistem pengatur nada baxandal yang dapat mengontrol nada rendah atau nada tinggi. Kemudian bagian akhir di gunakan penguat 2 tingkat yang di bangun menggunakan transistor.

Rangkaian tone control baxandal merupakan rangkaian penguat dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Rangkaian baxandal hanya tergantung dari pengaturan potensiometer bass. Batas pengaturan maksimum potensiometer bass merupakan maksimum boost (penguatan maksimal bass) dan batas pengaturan minimum potensiometer bass merupakan maksimum cut (pelemahan maksimum).

Pada saat frekuensi nada bass meningkat, maka akan memberikan efek pada resistor samapai kapasitor sehingga tidak lagi memberikan efek atau respon pada rangkaian. Sehingga frekuensi di atas tidak di pengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boos dan cut atau di biarkan flat. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio kapasitor bertindak seakan short circuit. Maka penguatan akan di atur oleh potensiometer treble.
                    

Gambar 1.2 Pola Asli Konsep Baxandall
Rangkaian Tone control mempunyai dua jenis yaitu :
1.      Tone Control Pasif
Tone control pasif terdiri dari potentiometer, resistor dan kondensator.  Pengaturan nada hanya sebatas cut terhadap nada-nada tinggi. Pada tone control yang seperti ini tidak terjadi boost dan tidak terjadi penguatan sinyal.
                                          
 
Gambar 1.3 Rangkaian Tone Control Pasif

2. Tone Control Aktif
            Tone control yang lengkap adalah tone control aktif yang menerapkan fungsi komponen aktif seperti transistor atau IC.  Di dalam tone control aktif terjadi boost dan cut dan terjadi pula penguatan level sinyal.
Pengertian IC TL072
               Preamplifier (preamp)atau IC TL072 adalah amplifier elektronik yang mempersiapkan sinyal listrik kecil untuk amplifikasi lebih lanjut atau pengolahan. Sebuah preamplifier sering ditempatkan dekat dengan sensor untuk mengurangi efek dari kebisingan dan gangguan. Hal ini digunakan untuk meningkatkan kekuatan sinyal untuk mendorong kabel ke instrumen utama tanpa secara signifikan menurunkan rasio signal-to-noise (SNR). Kinerja kebisingan dari preamplifier sangat penting. Menurut rumus Friis, saat gain dari preamplifier yang tinggi, SNR dari sinyal akhir ditentukan oleh SNR dari sinyal input dan angka kebisingan dari preamplifier.

               Dalam sistem audio rumah, istilah 'preamplifier' kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan peralatan yang hanya beralih antara sumber line level yang berbeda dan menerapkan kontrol volume, sehingga tidak ada amplifikasi sebenarnya mungkin terlibat. Dalam sistem audio, penguat kedua biasanya power amplifier (power amp). preamplifier memberikan gain tegangan (misalnya, dari 10 mV ke 1 V) tapi tidak ada keuntungan saat signifikan. The power amplifier menyediakan lebih tinggi saat ini diperlukan untuk mendorong pengeras suara






Tone Control dengan IC TL072 
Gambar 1.4 Tone Control dengan IC TL072











Konfigurasi IC TL072
 
                                    Gambar 1.4 konfigurasi IC TL072                                    Gambar 1.5 IC TL072
C. Alat dan Bahan
             Alat                              Bahan
  1. 1 Set Obeng                1.PCB
  2. Gunting                       2.Komponen Tone Kontrol
  3. Tang potong                3.Pasta Solder
  4. Solder                          4.Kabel
  5. Avo meter                   5.Timah
  6. Gergaji                        6.Acrylic        
  7. Bor                              7.Spiccer
      8. Atractor
Daftar Komponen


 


  
D. Analisa Percobaan 

Tata Letak Komponen :
Layout PCB
Rangkaian Tone Control
















0 komentar:

Posting Komentar